Advertisers

Rabu, 04 Februari 2009

Sejarah Terbentuknya Kab. Tojo Unauna

Kabupaten Tojo Una Una berawal dari terbentuknya Kewedanaan Tojo Una Una yang merupakan bekas wilayah swapraja yang berkedudukan di Ampana yang dibentuk atas kuasa Zelfbestuurregeling Tahun 1938. Seiring dengan lahirnya UU No. 29 Tahun 1959 Tentang Penghapusan Wilayah-wilayah Swapraja , maka Bupati KDH Poso atas perintah Residen Koordinator Sulawesi Tengah, mengeluarkan Instruksi No. 1 Tahun 1960 Tanggal 9 Pebruari 1960 untuk mempersiapkan Kewedanaan Tojo Una Una.


Pada tanggal 28 Pebruari 1962 terbitlah Keputusan Gubernur Sulawesi Utara Tengah tentang Pembagian Wilayah Kewedanaan dan Kecamatan di Kabupaten Poso. Wilayah Penghubung Bupati Wilayah Ampana menjadi 6 (enam) Kecamatan, yaitu:
1. Kecamatan Tojo
2. Kecamatan Ulubongka
3. Kecamatan Ampana Tete (sebelumnya Kecamatan Ampana Borone)
4. Kecamatan Ampana Kota
5. Kecamatan Una Una
6. Kecamatan Walea Kepulauan.


Pada Tahun 1963 ketika dilaksanakan musyawarah antara GKDH dan BKDH se Sulawesi Utara Tengah di Poso, delegasi penuntut Dati II Tojo Una-Una yaitu : T. A. MUHAMMAD; DJAMAL SUPU; A. M. LASODI dan S. M. ALMAHDALI selaku mandataris dari 3 (tiga) Front Nasional yaitu Tojo, Ampana dan Una-Una menyampaikan keinginan masyarakat untuk terbentuknya Dati II Tojo Una Una.

Selanjutnya pada bulan Mei 1964 Gubernur Pertama Sulawesi Tengah Bapak ANWAR GELAR DATUK MADJO BASA NAN KUNING dalam kunjungan kerjanya di Tojo Una-Una menyambut positif pembentukan Dati II.

Awal bulan April 1965 Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Tojo Una Una (IKPM-TU) melalui delegasinya bertemu Pembantu Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, dan membuat pernyataan yang tegas tentang realisasi pembentukan Dati II Tojo Una Una.
Bulan Pebruari 1969 atas inisiatif dan semangat yang kuat dari penguhubung Bupati KDH Tingkat II Poso untuk wilayah Tojo Una Una di Ampana Bapak Yusuf Muslaini memberikan mandat kepada Panitia Penuntut Kabupaten Tojo Una-Una. Panitia Penuntut Kabupaten Tojo Una Una tersebut berjumlah 9 (sembilan) orang yaitu :

1. LATOKO LABORAHIMA (Ketua/Unsur PSII);
2. JAMAL SUPU (Sekretaris/Unsur PSII);
3. MOHAMMAD SUAIB (Bendahara/Unsur Pemerintah);
4. MAHMUD LASODI (Anggota/Unsur Pemerintah);
5. YAHYA LABORAHIMA (Anggota/Unsur PSII);
6. MUSTAFA LABANU (Anggota/Unsur Parmusi);
7. HAROEN LAHAY (Anggota/Unsur NU);
8. S. M. ALMAHDALI (Anggota/Unsur NU);
9. HAFID BAKRI (Anggota);

Kemudian delegasi Tojo Una Una melalui bantuan Bapak Hi. ISHAK MORO melakukan pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri yang diwakili oleh Dirjen PUOD bapak Mayjen TNI. SOENANDAR PRIJOSUDARMO kemudian dilanjutkan pertemuan dengan Pimpinan Bagian “B” dan Komisi III untuk menyampaikan surat Gubernur KDH Provinsi Sulawesi Tengah No. Pemda/2/1/28 Tanggal 25 Maret 1969, Tentang Tuntutan Kabupaten Tojo Una-Una.
Setelah menunggu ± 30 Tahun akhirnya bangkit kembali, yang ditandai dengan Rembuk Masyarakat Tojo Una Una pada Tanggal 10 s.d. 11 Maret 2001 yang disponsori oleh Mahasiswa Tojo Una Una yang tergabung dalam Forum Pelajar Mahasiswa Tojo Una Una (FORPESTAN).
Rembuk tersebut membentuk Forum Perjuangan yang diberi nama : “KOMITE PERJUANGAN PEMBENTUKAN KABUPATEN TOJO UNA-UNA (KPPK-TU)” sebagai wadah perjuangan masyarakat Tojo Una Una, untuk merealisasikan terbentuknya Kabupaten Tojo Una Una lepas dari Kabupaten Poso sebagai Kabupaten Induk dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang di nakhkodai oleh Bapak Syaiful Bahri Tandjumbulu sebagai Ketua Umum. Deklarasi hasil rembuk masyarakat tersebut dibacakan oleh Bapak DJAMAL SUPU pada tanggal 11 Maret 2001.

Kerja keras yang dilakukan oleh Komite Perjuangan Pembentukan Kabupaten Tojo Una Una akhirnya mendapat respon positif, sehingga pada Tanggal 26 Januari 2004 Gubernur Sulawesi Tengah Prof. (Em) AMINUDIN PONULELE, M.Si atas nama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia melantik Penjabat Bupati Tojo Una Una yang pertama Drs. DAMSIK LADJALANI di Ampana, yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 131.52-9 Tahun 2004 Tanggal 6 Januari 2004. Hal ini merupakan awal dimulainya roda Pemerintahan Kabupaten Tojo Una Una secara Yuridis lepas dari Kabupaten Poso sebagai Kabupaten Induk.

Namun perjuangan tidaklah berhenti sampai disitu saja, perjalanan panjang melelahkan yang penuh dengan kerikil-kerikil tajam dalam membangun Kabupaten Tojo Una Una kedepan sebagai salah satu Daerah Otonom masih membentang dipeluk mata, namun hal tersebut tidaklah menjadi suatu masalah, jika seluruh elemen masyarakat berkeinginan menciptakan Kabupaten Tojo Una Una menjadi yang terdepan di propinsi sulawesi tengah
“ Bangsa Yang Besar adalah Bangsa Yanga Tidak Pernah Melupakan Sejarahnya”

Baca Detail...

Sejarah Kerajaan Tojo

Wilayah Kerajaan Tojo di kuasai 4 suku dan sering terjadi pembunuhan sehinggah ke 4 kepala suku Tajongga,Talamoa,Mpapo,Ballo,sepakat mencariseorang raja yang bisa mmemimpin wilayah2 tersebut.

Disepakati agar supaya raja bone dapat memerintah dan memimpin ke 4 suku tsb.
maka berangkat ke-4 kepala suku tersebut, ke Bone untuk memintah kesediaan Raja Bone untuk memimpin wilayah tersebut. Ke-4 kepala suku tersebut di pimpin oleh Talamoa karena di kenal dengan kesaktiannya.


Setelah menghadap Raja Bone ketua rombongan Talamoa harus di uji dahulu kesaktiannya untuk meyakinkan Raja Bone bahwa meraka benar2 adalah utusan maka tawaran raja di terima talamoa. Ujiannya adalah apabila sangup menebas sebatang pohon 3 buah sekali tebas saja pohon bambu tersebut dan harus tertancap di tanah dan tidak tumbang, karena kesaktiannya Talamoa melompat dan menebas sebua pohan bambu tersebut terjadilah apa yang di inginkan Raja Bone.

Ujian yang ke 2 adalah di uji keimanannya di tidurkan dengan putri raja pada suatu malam di atas tanah beralaskan daun pisang ternyata pada waktu bagun pagi daun pisang itu tidak sedikit pun robek,kemudian Raja Bone bertanya pada putrinya apa yang terjadi tadi malam sehingga daun pisang tsb tidak sobek,putri raja berkata bagimana bisa sobek Talamoa tidur terangkat satu jikal dari dari atas tempat tidur.

Akhirnya permintaannya di kabulkan oleh Raja Bone tetapi Raja Bone tidak bisa memerintah di Tojo, maka Raja Bone memerintahkan Talamoa untuk mengambil adik Raja Bone yaitu Pileviti( yang terbalik kakinya ke atas)yang berada di Mautong Kab. Parigi Mautong, kemudian Raja Bone berkata pada Talamoa "Aku menujuk saudaraku Pileviti untuk menjadi raja di Tojo,maka berakatlah talamoa bersama 3 rekanya untuk mengambil adik raja bone yang berada di Mautong Kab. Parigi Mautong.

Untuk membuktikan bahwa Raja Bone mempunyai hubungan darah dengan Raja Tojo maka di bawah pohon lontar dari bone untuk di tanam ternyata di Tojo hidup sebuah pohon lontar sehinga Tojo di jadikan kedudukan Raja Tojo. Karena hubungan itu maka Bone disebut Bone Lompo artinya Besar dan Tojo di sebut Cadi artinya kecil.

Untuk mengetahui sedikit kerajaan Tojo.

Pileviti mempunyai anak bernama Latonrong
kemudian Latonrong mempunyai anak 4 orang masing-masing
laraja laki-laki,larifu laki laki(meninggal bujang), lamataia laki2( meningal bujang), remelino perempuan.
kemudian laraja mempunnyai anak bernama taka dan remelino mempunyai anak bernama kolomboi

maka di kawinkanlah anak laraja yg bernama taka dengan sepupu satu kali dari anak ramelino yg bernama kolomboi tapi tidak mempunyai keturunan

setelah + 3 bulan perkawinan kolomboi dgn taka kolomboi di tangkap oleh tentara belanda kemudian di asingkan di gorontalo,kemudian ke manado,kemudian ke makasar dan meningal di tahanan di bantaeng (sulawesi selatan).

Seiring dengan perjalanan waktu sosok Muslaini berasal dari labunu (Mautong Kab. Parigi Mautong) yang di temani Ince Mohamad. karena Taka adalah turunan raja dari anak laki-laki maka di nobatkan taka menjadi raja tojo yang mengantiakn ayahnya laraja kemudian kawinlah Taka dengan Muslaini sebagai suami seorang raja maka untuk mempermudah raja dalam menjalankan roda pemerintahan maka taka menyerakan kekuasaan kepada Muslaini untuk menjadi Raja Tojo pada tahun 1915 dan Muslaini meningal tahun 1952 di Kab Poso dan di makamkan di kecamatan Tojo Barat Kab Tojo Una-Una Sulteng. Dan istrinya Taka Laraja di makamkan di desa tojo pusat kerajaan tojo kecamatan tojo kab tojo una-una sulteng.
Baca Detail...

 

Home | Blogging Tips | Blogspot HTML | Make Money | Payment | PTC Review

Bareeta © Template Design by Herro | Publisher : badruntouna